Welcome!

Saya Manusia Beradab Berakhlak

View Work Hire Me!

About KITA

Keinginan
Kemampuan
Citra Diri
WHO ARE WE

RUANG MANUSIA.

Where to Start, Do, Evaluate, Rise and Grow

Tuhan kan nggak mungkin langsung sedekah ke orang-orang, ya kalianlah sedekah duit kalau punya duit, sedekah ilmu, sedekah senyum. Masa sih kalau sudah gitu Tuhan gak bales cintamu?.

Kamu pasti tahu dari buku-buku di perpustakaanmu bahwa orang kalau sudah beragama secara benar, menjadikan Tuhan sebagai kekasihnya, maka cintanya kepada kekasih di dunia ini hanya sekunder!!! Siang dan malam cuma ia ingin mencebur dalam Samudra Tuhan! Cintanya kepada sesama manusia cuma dalam rangka cintanya kepada Tuhan yang menciptakan manusia! .

Ruang Untuk Kita

What I Feel

Kamu pasti punya sejuta rasa yang telah kau rasakan namun tak mampu kau tuliskan karena suatu hal yang kau sendiri pun tak tahu. RUANG MANUSIA memberikan tempat untuk menuangkan rasa yang kamu rasakan tanpa ada batasan, rasa mu tak pernah salah, nikmati rasa mu dan hargai rasamu.

What I Hope

Harapan selalu tumbuh dalam hati dan pikiran, tanpa persiapan harapan hadir dan semakin besar tanpa di pupuk. Besar keinginan melalui harapan. Tuangkan harapanmu, kita semua bersama meng - Aamiin - kan harapanmu.

What I Say

Walau kita tak saling kenal, namun aku yakin kau punya banyak kata, kata yang tak mampu kau sampaikan pada siapaun. Disini kami akan memahami dan menghargai setiap baik kata yang kau tuliskan, bicaralah tuliskan yang ingin kau sampaikan.

What I Descibe

Jika rangkaian kata tak mampu meloloskan kegundahan dalam hatimu. Tuangkan rasa melalui karya gambar tak jadi masalah. Bidik dan kuas apa yang menjadi ungkapan hatimu, kita bersama merasa apa itu rasa.

Bilik Rasa

Bagaimana Trauma Mempengaruhi Hubungan Antara Pria dan Wanita, dan Cara Mengatasinya


Trauma dapat memiliki dampak yang signifikan pada hubungan antara pria dan wanita. Trauma bisa berasal dari berbagai sumber, seperti pengalaman kekerasan fisik, seksual, kehilangan yang mendalam, atau pengalaman traumatis lainnya. Dampaknya dapat memengaruhi kualitas hubungan, komunikasi, kepercayaan, dan keterlibatan emosional antara pasangan.

 Apa itu Stres Traumatis dan Bagaimana Pengaruhnya terhadap Hubungan?

Stres Traumatis adalah respons psikologis dan fisiologis yang berlebihan terhadap pengalaman traumatis. Ini terjadi ketika seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis yang mengancam keselamatan atau kesejahteraan mereka, seperti kekerasan fisik, kecelakaan, peperangan, atau pelecehan seksual. Pengalaman traumatis seperti itu dapat menyebabkan perubahan dalam fungsi otak dan sistem saraf yang mengatur respon stres, dan memicu reaksi yang berlebihan terhadap stres setiap kali individu menghadapi situasi yang mengingatkan mereka pada trauma.

Pengaruh stres traumatis terhadap hubungan dapat sangat signifikan. Berikut adalah beberapa cara stres traumatis dapat mempengaruhi hubungan:

Kesulitan dalam mengatur emosi: Seseorang yang mengalami stres traumatis seringkali mengalami kesulitan dalam mengatur emosi mereka. Mereka mungkin menjadi mudah marah, mudah terangsang, atau sulit mengendalikan perasaan cemas dan takut. Hal ini dapat memengaruhi interaksi dan komunikasi dengan pasangan mereka.

Ketidakmampuan untuk mempercayai dan terhubung: Stres traumatis dapat menyebabkan individu merasa tidak aman dan tidak dapat mempercayai orang lain. Ini dapat menyulitkan dalam membangun dan memelihara hubungan yang intim dan dekat dengan pasangan mereka.

Penarikan diri sosial: Beberapa orang yang mengalami stres traumatis cenderung menarik diri dari interaksi sosial, termasuk hubungan intim. Mereka mungkin merasa sulit untuk terlibat secara emosional dengan pasangan mereka atau menghindari situasi yang memicu kenangan traumatis.

Kesulitan dalam berbagi pengalaman: Individu yang mengalami stres traumatis mungkin menghadapi kesulitan dalam berbagi pengalaman mereka dengan pasangan. Mereka mungkin takut atau malu untuk membuka diri, atau khawatir bahwa pasangan tidak akan memahami atau mendukung mereka.

Gangguan hubungan intim dan seksual: Stres traumatis dapat memengaruhi kehidupan seksual dan intim pasangan. Pengalaman traumatis dapat menyebabkan ketegangan, ketidaknyamanan, atau disfungsi seksual. Pasangan mungkin perlu mencari bantuan profesional untuk mengatasi dampak ini.

Bagaimana individu dan pasangan mengatasi pengaruh stres traumatis terhadap hubungan mereka dapat bervariasi tergantung pada situasi dan individu yang terlibat. Bantuan profesional dari terapis atau konselor yang berpengalaman dalam trauma dan hubungan dapat sangat bermanfaat dalam membantu individu dan pasangan mengatasi dampak stres traumatis dan membangun hubungan yang lebih sehat dan bermakna.


Gejala Umum Trauma pada Hubungan Lawan Jenis

Gejala umum trauma pada hubungan lawan jenis dapat bervariasi tergantung pada individu dan pengalaman trauma yang mereka alami. Namun, beberapa gejala yang umum terkait trauma pada hubungan lawan jenis meliputi:

Kesulitan dalam berkomunikasi: Pasangan yang mengalami trauma mungkin mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan jujur ​​dan terbuka. Mereka mungkin kesulitan untuk menyampaikan perasaan mereka dengan tepat, mengungkapkan kebutuhan, atau mendengarkan pasangan dengan empati.

Kecemasan dan kecurigaan yang berlebihan: Trauma dapat menyebabkan rasa cemas yang konstan dan kecurigaan yang berlebihan terhadap pasangan. Seseorang yang mengalami trauma mungkin memiliki kesulitan untuk mempercayai pasangan mereka atau memiliki pikiran negatif yang terus-menerus tentang niat dan tindakan pasangan.

Perubahan emosional yang ekstrem: Seseorang yang mengalami trauma seringkali mengalami fluktuasi emosional yang signifikan. Mereka mungkin mengalami kemarahan yang tiba-tiba, mudah terangsang, atau depresi yang mendalam. Perubahan emosional ini dapat mempengaruhi interaksi dan kualitas hubungan.

Isolasi dan penarikan diri: Beberapa orang yang mengalami trauma cenderung menarik diri dari hubungan dan aktivitas sosial. Mereka mungkin merasa sulit untuk terhubung dengan pasangan mereka atau menghindari situasi yang memicu kenangan traumatis.

Konflik dan kekerasan dalam hubungan: Pengalaman trauma dapat menyebabkan peningkatan konflik dan kekerasan dalam hubungan. Trauma yang dialami oleh salah satu atau kedua pasangan dapat memicu respons marah atau agresi yang tidak sehat.

Ketidaknyamanan dalam keintiman seksual: Trauma dapat memengaruhi kehidupan seksual dalam hubungan. Seseorang yang mengalami trauma seksual atau fisik mungkin mengalami ketidaknyamanan, kecemasan, atau gangguan seksual yang dapat mempengaruhi keintiman dengan pasangan.

Penting untuk diingat bahwa dampak trauma pada hubungan dapat sangat individual dan kompleks. Setiap individu dan pasangan mungkin mengalami gejala yang berbeda dan memiliki tantangan yang unik dalam mengatasi trauma dan membangun hubungan yang sehat. Bantuan profesional dari terapis atau konselor yang berpengalaman dalam trauma dan hubungan dapat menjadi sumber dukungan yang penting untuk pemulihan dan pertumbuhan.


Akar Penyebab Trauma dalam Hubungan Antara Pria dan Wanita

Akar penyebab trauma dalam hubungan antara pria dan wanita dapat bervariasi, dan seringkali melibatkan kombinasi dari beberapa faktor yang kompleks. Beberapa akar penyebab trauma dalam hubungan antara pria dan wanita meliputi:

Kekerasan fisik atau pelecehan: Pengalaman kekerasan fisik atau pelecehan dalam hubungan dapat menjadi penyebab trauma yang signifikan. Ini dapat mencakup kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, atau penyerangan fisik.

Kekerasan seksual: Pengalaman kekerasan seksual, seperti pemerkosaan atau pelecehan seksual, dapat menyebabkan trauma yang mendalam dalam hubungan antara pria dan wanita. Hal ini dapat mempengaruhi rasa aman, kepercayaan, dan keintiman dalam hubungan.

Kehilangan yang mendalam: Kehilangan pasangan atau orang yang dicintai secara tiba-tiba atau tragis juga dapat menyebabkan trauma dalam hubungan. Proses berduka dan merasa kehilangan dapat mempengaruhi kualitas hubungan dan kesejahteraan emosional pasangan.

Ketidakseimbangan kekuasaan: Ketidakseimbangan kekuasaan dalam hubungan, seperti dominasi atau pengendalian yang berlebihan oleh satu pasangan terhadap yang lain, dapat menyebabkan trauma dan mempengaruhi keseimbangan dan keadilan dalam hubungan.

Pengalaman masa kecil yang traumatis: Pengalaman trauma masa kecil, seperti penelantaran, kekerasan dalam rumah tangga, atau pelecehan seksual pada masa kecil, dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalin hubungan yang sehat dan aman di masa dewasa. Trauma masa kecil ini sering kali membawa dampak jangka panjang dalam hubungan dewasa.

Trauma kolektif: Trauma yang berkaitan dengan peristiwa kolektif, seperti perang, bencana alam, atau konflik sosial-politik, dapat mempengaruhi hubungan antara pria dan wanita. Pengalaman trauma kolektif dapat menciptakan tekanan emosional dan stres yang tinggi dalam hubungan.

Penting untuk diingat bahwa setiap hubungan dan individu memiliki konteks dan pengalaman yang unik, sehingga akar penyebab trauma dalam hubungan antara pria dan wanita dapat bervariasi. Penting untuk mendukung dan memahami pasangan secara emosional, serta mencari bantuan profesional jika diperlukan, untuk mengatasi trauma dan membangun hubungan yang sehat.


Mengambil Langkah Menuju Penyembuhan untuk Koneksi yang Lebih Baik

Mengambil langkah menuju penyembuhan untuk koneksi yang lebih baik dalam hubungan antara pria dan wanita adalah proses yang penting dan dapat membantu memperbaiki hubungan yang terpengaruh oleh trauma atau tantangan lainnya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

Komunikasi terbuka dan jujur: Penting untuk menciptakan ruang yang aman di antara pasangan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur. Menyampaikan perasaan, kebutuhan, dan harapan dengan saling mendengarkan dan menghargai satu sama lain dapat membantu memperkuat koneksi.

Mengenali dan mengatasi trauma: Jika trauma mempengaruhi hubungan, penting untuk mengenali dan mengatasi dampak trauma tersebut. Mencari bantuan profesional dari terapis atau konselor yang berpengalaman dalam trauma dapat membantu individu dan pasangan untuk memahami dan mengelola efek trauma secara efektif.

Membangun kepercayaan: Kepercayaan adalah pondasi yang penting dalam hubungan yang sehat. Membangun kembali kepercayaan melibatkan konsistensi, komitmen, dan transparansi di antara pasangan. Menghormati batas-batas satu sama lain dan menunjukkan kesetiaan dapat membantu membangun kembali kepercayaan yang terganggu.

Mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif: Keterampilan komunikasi yang baik merupakan aspek kunci dalam hubungan yang sehat. Mengembangkan keterampilan seperti mendengarkan aktif, mengungkapkan perasaan dengan jelas, dan mengekspresikan empati dapat membantu meningkatkan pemahaman dan ikatan antara pasangan.

Mengelola konflik dengan sehat: Konflik adalah bagian normal dari hubungan, tetapi penting untuk mengelolanya dengan cara yang sehat. Belajar mengatasi konflik dengan keadilan, pengertian, dan saling pengampunan dapat membantu memperbaiki hubungan dan menghindari akumulasi trauma tambahan.

Memprioritaskan keintiman dan kebersamaan: Keintiman emosional dan fisik sangat penting dalam hubungan yang kuat. Memprioritaskan waktu bersama, berbagi kegiatan yang bermakna, dan menjaga keintiman seksual yang sehat dapat memperkuat koneksi antara pasangan.

Mengambil waktu untuk diri sendiri: Selain fokus pada hubungan, penting juga untuk menghormati dan merawat diri sendiri. Menjaga keseimbangan antara kebutuhan individu dan kebutuhan hubungan dapat membantu dalam proses penyembuhan dan meningkatkan kualitas hubungan.

Penting untuk diingat bahwa setiap hubungan adalah unik, dan proses penyembuhan memerlukan waktu, kesabaran, dan komitmen dari kedua pasangan. Jika diperlukan, mendapatkan bantuan profesional dalam bentuk terapi atau konseling dapat memberikan panduan dan dukungan tambahan dalam mengembangkan koneksi yang lebih baik.



PENEMUAN PART II : Menghilang - Doell

 


Suatu saat aku hanya ingin menghilang dari dunia ini. Dunia tampak begitu gelap dan aku menangis sepanjang malam. Apakah saya akan merasa lebih baik jika saya menghilang? Nyatanya sekarang aku masih disini dengan hati seperti itu. - Doell

PENEMUAN PART I : Saya juga bisa lelah, Saya juga perlu didengar - Penjaga Hati


Sebagai seorang teman, saya sering dijadikan tempat untuk mengadu, tempat untuk melepaskan emosi, terlepas dari apakah mereka berbagi kebahagiaan, kesedihan, atau ketakutan mereka. Dari sana, saya mendapatkan berbagai pengalaman yang mungkin belum pernah saya dapatkan sebelumnya.

Saya sendiri merasa lebih nyaman menjadi pendengar daripada menjadi orang yang berbicara. Tapi bukan berarti saya hanya mendengarkan tanpa menjawab. Terkadang ketika beberapa dari mereka meminta saran, saya akan sangat banyak bicara di pesta. Tapi ketika mereka hanya ingin bercerita, berbagi beban, mencoba melarikan diri sejenak dari masalah yang mereka hadapi, maka saya berusaha semaksimal mungkin menjadi pendengar yang baik, mendengarkan apa yang mereka katakan tanpa menyela sebelum mereka selesai.

Terkadang, ada kalanya saya tidak tahu bagaimana harus merespon ketika mereka selesai bercerita. Ini karena, meskipun saya tahu apa yang telah mereka lalui, saya tahu betapa sulitnya bagi mereka, tetapi saya tetap tidak berada di posisi yang sama dengan mereka, meskipun saya tahu, tetapi mungkin saya tidak akan pernah mengerti dan sepenuhnya memahami perasaan yang mereka rasakan dan rasakan. Faktanya, tidak semua orang menginginkan jawaban atas solusi dari masalah yang sedang dihadapinya, apalagi menghadapi hal-hal sulit yang pernah dialami (ini adalah jawaban terburuk ketika seseorang bercerita, jangan lakukan). Tapi saya tetap ingin memberikan jawaban yang akan membuat mereka merasa lebih baik. Walaupun saya masih sering ragu apakah saya sudah menjadi pendengar yang baik atau belum.

Ketika saya menjadi pendengar, saya tidak dapat memahami apa yang mereka katakan kepada saya hanya dari sudut pandang saya. Menjadi pendengar membuat saya menjadi orang yang selalu melihat atau mendengar sesuatu dari berbagai sudut pandang untuk lebih memahaminya.

Ada yang berbagi cerita sederhana seperti yang mereka alami hari ini, ada juga yang berbagi cerita tentang betapa beratnya tugas yang harus mereka lakukan, ada juga yang berbagi cerita lucu tentang apa yang mereka alami, atau bahkan berbagi cerita tentang orang yang mereka alami. Suka. . Namun terkadang mereka juga berbagi cerita tentang betapa lelahnya mereka menjalani hidup ini, bagaimana mereka ingin mencari kebahagiaan, namun sepertinya itu adalah hal yang sangat sulit untuk mereka capai.

Saya masih remaja dan jelas sebagian besar teman saya seumuran dengan saya. Beberapa dari Anda yang membaca ini mungkin bertanya-tanya "Apa yang terjadi pada mereka untuk berpikir seperti ini? Mereka masih remaja dan belum memiliki banyak pengalaman pahit di dunia ini." Jika ada di antara kalian yang berpikir seperti ini, sepertinya cara berpikir itu harus berubah, karena kita manusia memiliki kehidupan yang berbeda, kita menjalani hidup kita, yang sulit bagi kita belum tentu sulit bagi orang lain, bukan? Tidak peduli usia, status sosial, jenis kelamin atau apapun. Jika sulit bagi seseorang dan bukan Anda, bukan berarti Anda berpikir apa yang mereka alami bukanlah apa-apa. Berhentilah membandingkan, kita tidak tahu apa yang mereka lalui hingga sejauh ini.

Tidak jarang saya akhirnya dicemaskan oleh beberapa teman saya. Karena sesering apa pun mereka berbagi cerita, sesering apa pun mereka mengucapkan kata-kata penyemangat, tetap tidak bisa menjadi solusi.

Kurangnya rasa syukur, kurangnya kedekatan dengan Tuhan dan banyak asumsi lainnya, tetapi ini tidak boleh dilakukan, asumsi yang dibuat bisa didasarkan pada sudut pandang subjektif saja dan justru bisa membuat mereka merasa lebih buruk.

Jadi terkadang saya hanya mendengarkan tanpa menyela, atau mencoba mengatur ulang kata-kata dengan hati-hati, memberi mereka kata-kata yang tidak akan menyakiti mereka.

Tapi di sisi lain, ketika saya mencoba menjadi pendengar yang baik, ada kalanya saya juga bosan menjadi pendengar. Bukannya aku benci atau tidak suka mereka yang sering berbagi keluh kesah denganku, memang terkadang aku senang karena mereka mau berbagi beban denganku. Saya senang jika bisa membuat mereka merasa lebih lega, meski hanya sedikit. Saya tidak bisa serta merta membantu mereka atau memberi mereka nasihat yang tepat, jadi saya mencoba menjadi pendengar yang baik.

Mungkin karena terlalu sering menjadi pendengar membuat saya lupa bahwa saya juga punya beban sendiri, yang terkadang saya juga butuh didengar selain mendengarkan. Ada kalanya aku lelah, aku merasa seperti tidak ingin mendengar apapun tentang cerita mereka, aku benar-benar ingin mengabaikannya, tapi aku tidak bisa.

Tapi salah satu teman saya berkata, dia mengatakan bahwa kita manusia jelas memiliki keterbatasan yang tidak bisa diabaikan. Jadi tidak ada salahnya misalnya saya merasa sangat lelah, karena saya juga perlu didengarkan. Teman saya berkata "Jangan mencoba membuat orang lain merasa lega jika Anda sendiri tidak merasa seperti itu", mendengarnya membuat saya sadar bahwa di balik beban yang saya pikul sendiri, ketika saya mencoba menjadi pendengar yang baik bagi orang lain, secara tidak sadar saya bahkan melupakan diriku sendiri. Ketika saya berbuat baik kepada orang lain, saya juga harus berbuat baik kepada diri saya sendiri. Tidak ada salahnya rehat sejenak dari hiruk pikuk kehidupan untuk rehat ketika saya merasa lelah dan sudah mencapai batas.

Saya masih manusia, saya juga punya keterbatasan. Demikian juga, Anda mungkin berada pada batas tertentu dan merasa lelah.

 

"Ketika Anda sampai pada titik itu, istirahatlah. Untuk diri Anda sendiri. Untuk kebaikan Anda sendiri." – Penjaga Hati

 

 

 

 

 

PENEMUAN


 Selamat Datang, Salam Hangat 

Untuk kamu yang tanpa sengaja berkunjung ke bilik ini.


Ada apa gerangan dengan kunjungan kamu kemari ? Ada yang mau kalian sampaikan?

Ada yang mau kalian diskusiakan? Atau kalian sedang mencari sebuah jawaban?


Untuk para pengunjung, yuk kalian ceritakan bagaimana bisa menemukan ruang ini.

Tulis cerita kalian pada kolom komentar ya, yang berkenan ceritanya untuk di publish, mimin janji akan publish kan di blog Ruang Manusia Edisi Penemuan.


Contact Us

Phone :

+6285 755114225

Address :

Kauman,Tulungagung
Indonesia

Email :

ruangmanusia.ruangmanusia@gmail.com

Search This Blog

Powered by Blogger.

Blog Archive

Bagaimana Trauma Mempengaruhi Hubungan Antara Pria dan Wanita, dan Cara Mengatasinya

Trauma dapat memiliki dampak yang signifikan pada hubungan antara pria dan wanita. Trauma bisa berasal dari berbagai sumber, seperti pengala...